Rabu, 11 November 2009

ikan kecil dan air


suatu hari seorang ayah dan anak laki-lakinya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai sambil menunggu umpan pancimgammya dimakan ikan. "lihatlah anakku, air begitu penting dalm kehidupan kita, tanpa air kita semua bisa mati".
pada saat yang sama, seelor ikan kecil mendengarkan percakapan mereka dari bawah permukaan air. ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang kata manusia begitu penting dalam kehidupan ini.

ikan kecil itu berengan dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, "hai saudaraku sesama ikan tahukah kalian di mana itu air? aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati".

ternyata semua ikan tidak mengetahui di mana air berada, si ikan kecil semakin gelisah, tapi ia tidak putus asa mencari jawaban dari pertanyaannya. ia berenang terus menuju mata air, di sana ia bertemu ikan tua, sepertinya telah banyak makan asam garam kehidupan. ia pun menanyakan hal yang sam, "dimanakah air itu?"

ikan tua menjawab,"tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilimusepanjang hidupmu, sampai-sampai kau tak menyadari kehadiranyya. memang benar, tanpa air kita akan mati."

renungan1:
manusia kadang mengalami situasi seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia tak menyadarinya.

waaaah bahaya kalu kita tidak peka terhadap lingkungan....

Senin, 09 November 2009

prioritas

penuh pertimbangan itu yang sekarang tengah ada dalam pemikiranku
aku tak tahu apakah segala pertimbanganku sudah benar
aku tak tahu apakah langkahku menuju tujuan yang benar
pertanyaan seringkali menjejaki pikiranngku yang masih sempit oleh
logikaku sendiri
kadang jengah melanda
tak jarang kutinggalkan semua hanya karena jengah oleh rutinitas
tanyalah apa itu prioritas
tanyalah apa itu kepentingan
tanyalah apa itu mendahulukan
dan jawaban yang akan kau temukan dalam diriku adalah
pertimbanganlah yang akan menentukan jawaban akhirnya


renungan pertama:
jangan jadi lemah hanya
karena doktrin yang menjatuhkanmu

renungan kedua:
jangan pernah tertipu oleh
perasaanmu sendiri,
adakalanya dirimu harus
mempertimbangkan logika yang ada
dengan prioritas mana yang akan kau ambil

renungan ketiga:
musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri
bayangan yang kadang malah menghancurkanmu
kamu punya kuasa atas dirimu sendiri
jangan pernah kau dikuasai emosimu
kau yang memerintah dirimu bukan emosi
memimpinmu